Senin, 11 Mei 2015

PROSPEKER LAUNDRY KILOAN

GAMBARAN UMUM USAHA LAUNDRY KILOAN

LATAR BELAKANG PEMILIHAN USAHA LAUNDRY KILOAN
  • Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.
  • Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.
  • Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry
  • Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.


KUNCI SUKSES USAHA LAUNDRY KILOAN
  • Tempat yang dan nyaman.
  • Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).
  • Pemilik pakaian biasanya menginginkan pakaiannya bersih, rapi, dan harum.
  • Harga terjangkau
  • Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian.
  • Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses pengeringan, dan proses setrika.
  • Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan khusus.
LAYANAN TAMBAHAN YANG PERLU DISEDIAKAN DALAM USAHA LAUNDRY KILOAN
  • Layanan antar jemput.
  • Fasilitas kupon diskon untuk konsumen yang sering menggunakan layanan.

USAHA LAUNDRY KILOAN
Yang menjadikan laundry kiloan ini special ialah harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar jemput, konsumen dapat memilih pewangi yang digunakan sesuai selera, lokasi usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai)

Peralatan-peralatan standar usaha laundry kiloan yang perlu disediakan adalah sebagai berikut :
* Mesin Cuci
* Mesin pengering
* Setrika
* Timbangan Duduk
* Seragam karyawan
* Media promosi (banner, spanduk, brosur)
* Peralatan Administrasi (nota, buku administrasi, dll)
* Bahan Kimia Laundry
* Peralatan Pendukung Ruang Cuci (rak penyimpanan, ember, brush, dll)
* Peralatan Pendukung Ruang Packing (plastic packing, stapler, dll)

LOKASI & RUANG

1. Letak Lokasi
Berada didekat tempat pemukiman pendudk, seperti didepan komplek perumahan, didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama. Baca artikel ini untuk keterangan lebih lengkap > “Cara Memilih Lokasi Usaha Laundry“

2. Standar Kebutuhan Ruang Kerja
Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m
Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.

3. Asumsi kebutuhan ruang:
* Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu
* Ruang pencucian
* Ruang pengeringan
* Ruang setrika atau pengemasan
* Ruang administrasi
LINGKUP KERJA

Lingkup kerja meliputi :
1. Survey :
* Pemetaan pasar
* Persaingan
* Potensi
2. Sistem :
* Pembukuan sederhana
* Siklus kerja
* SOP (Prosedur Standar Operasi)

3. Pelatihan :
* Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan
* Pengendalian sistem
* Pemasaran
* Pengamanan & pengendalian usaha

PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK LAUNDRY KILOAN

LANGKAH DASAR
* Penyusunan tim kerja
* Pimpinan proyek
* Disain interior
* Disain graphis
* Sistem dan keuangan
* Lapangan / pembelanjaan
* SDM
* Pemasaran
* Penyusunan time schedule masing-masing bagian

a. Time schedule Perencanaan I
* Gambar layout termasuk pengukuran
* Gambar disain interior
* Daftar barang belanjaan yang harus dibeli
Note: Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

b. Time schedule Perencanaan II
* Penentuan nama & tagline usaha
* Gambar disain neonbox / billboard
* Gambar disain stand banner
* Gambar disain spanduk atau alat promosi lain
* Rancangan seragam dan perlengkapannya
* Gambar lain yang diperlukan
Note: Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan

c. Time schedule tempat dan perlengkapan
* Batas waktu renovasi tempat
* Batas waktu pengadaan peralatan dan perlengkapan

d. Time schedule pelaksanaan
* Eksekusi layout dan disain interior yang telah disetujui
* Eksekusi disain graphis yang telah disetujui
* Pembelian dan penyerahan barang
* Rekruitmen pegawai
* Tes lapangan peralatan dan kesiapan kerja
* Pelatihan karyawan
* SOP keseluruhan
* Pra promosi
* Soft opening
* Promosi
* Grand opening
* Pengawasan dan pendampingan
* Penyusunan Anggaran (Budgeting)

Anggaran yang ditetapkan meliputi :
* Anggaran pemesanan disain
* Anggaran transportasi dan akomodasi
* Anggaran pembelian barang
Note: Harus dibuat jadwal pengeluaran dananya sesuai tanggal yang direncanakan


RINCIAN TUGAS
1. BAGIAN DISAIN INTERIOR

a. Gambar layout
  • Menentukan alur masuk kendaraan, mulai dari masuk hingga keluar
  • Menentukan posisi ruangan tunggu
  • Menentukan posisi pelaksanaan pencucian
  • Menentukan posisi finising
  • Menentukan posisi kasir
  • Menetukan posisi kasir
  • Menentukan posisi perlengkapan pendukung (TV, Radio tape, dll)
  • Menentukan posisi tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan
  • Menentukan instalasi sesuai standar efisiensi dan kerapiha yang meliputi :

a. Sumber Air
b. Penempatan mesin cuci
c. Penempatan mesin pengering
d. Penempatan setrika
e. Rak-rak tempat pakaian yang sudah bersih
f. Kran-kran air
g. Kelistrikan
h. Alur pembuangan limbah hasil pencucian
Note :Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja, proses gerak, maksimalisasi ruangan, kemudahan proses, serta dampak terhadap lingkungan.
b. Gambar disain interior
  • Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat serta model yang akan diciptakan (meja kasir, ruang tunggu, dan lain-lain)
  • Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar
  • Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung
2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS

Gambar disain graphis
  • Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan
  • Menentukan disain logo usaha
  • Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung
  • Menentukan disain billboard / neonsign
  • Menentukan disain seragam dan perlengkapannya
3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN
  • Menentukan prosedur penerimaan klien
  • Menentukan prosedur pelaksanaan kerja
  • Menentukan prosedur penerimaan pembayaran
  • Menentukan prosedur komplain klien
  • Menentukan prosedur penetapan dan penghitungan bahan baku
  • Menentukan prosedur pembelian kembali bahan baku
  • Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan peralatan
  • Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan
  • Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya
4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN
  • Menentukan barang-barang yang akan dibeli
  • Menentukan anggaran pembelian barang
  • Melakukan pembelian barang-barang
  • Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior
  • Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis
  • Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.


5. BAGIAN SDM
  • Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan
  • Melakukan seleksi pegawai
  • Melakukan pelatihan pemahaman usaha
  • Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan
  • Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction
  • Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM
6. BAGIAN PEMASARAN
  • Menentukan strategi pemasaran pra operasi
  • Menentukan strategi pemasaran operasi
  • Menentukan strategi pemasaran pasca

7. PIMPINAN PROYEK
  • Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan
  • Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan
  • Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan
  • Mengeksekusi komplain tim proyek
DAFTAR BARANG YANG DIPERLUKAN
Daftar barang yang diperlukan perlu ditentukan sesuai kebutuhan, yang ditetapkan oleh pimpinan proyek.

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) LAUNDRY KILOAN
KETENTUAN KARYAWAN
  1. Bagian penerimaan pelanggan merangkap kasir
  2. Bagian pencucian
  3. Bagian setrika merangkap bagian pengemasan
  4. Supervisor (jika diperlukan dalam kasus ini untuk pembukaan laundry kiloan lebih dari satu dalam satu daerah domisili)
SISTEM KERJA
Dilakukan shift kerja dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol.
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGAN

TAHAP I

Penerimaan Pelanggan
Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir.
  1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.
  2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci, apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus untuk menghindari kesalahan pencucian.
  3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen diminta menunggu ditempat yang telah disediakan.
  4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.
  5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota pembayaran, nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta keterangan lain (jika diperlukan)
  6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan untuk memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam nota pembayaran tersebut.
  7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada konsumen.
  8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap “LUNAS” oleh bagian penerimaan pelanggan.
  9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat pengambilan cucian.

TAHAP II

Pencucian
Dilakukan oleh bagian pencucian.
  1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen
  2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor urut tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
  3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.
  4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan kerusakan pada pakaian maupun warna pakaian.
  5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.
  6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil dari mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk selanjutnya disetrika.

TAHAP III

Setrika Cucian Bersih
Dilakukan oleh bagian setrika
  1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk disetrika.
  2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada box lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain.
  3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak boleh terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas secukupnya. Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk dimiliki.

TAHAP IV
Bagian setrika merangkap bagian pengemasan
  1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapid an wangi sampai dengan diambil oleh konsumen.
  2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian, dicocokkan dengan nota rangkap ke-2.
  3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan dua kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana jins juga dikemas tersendiri.
  4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.
  5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.
  6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.

TAHAP V

Serah Terima dan Pembayaran
Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir
  1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap ke-1
  2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan nota yang ditunjukkan konsumen.
  3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.
  4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”
  5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserahterimakan kepada konsumen.
  6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.
  7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL” diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai bukti transaksi.

PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN

Komplain diterima oleh administrasi / kasir / supervisor (jika ada)
Ditanggungjawabi oleh semua bagian yang terkait
  1. Komplain kurang bersih langsung direspon dan dikerjakan pada bagian yang dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alas an apapun dan langsung dikerjakan.
  2. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur, harus dipastikan hal tersebut akibat proses pencucian atau akibat pengerjaan. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa.
  3. Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat proses pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf bahwa hal tersebut bukan disengaja, dan memungkinkan untuk diberi voucer gratis untuk pencucian slanjutnya. Untuk meminimalisir komplain pakaian hilang, pada waktu serah terima pakaian yang telah bersih kepada konsumen, bagian kasir harus meminta konsumen untuk memeriksa terlebih dahulu sebelum meninggalkan tempat.

PROSEDUR BAHAN BAKU
Penetapan & Penghitungan
  1. Bahan baku harus dihitung untuk beban per kilogram cucian agar dapat ditentuakan penggunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.
  2. Bahan baku yang dibeli harus dikemas perplastik takaran untuk per kilogram cucian, sehingga memudahkan ukuran bahan baku dalam melakukan proses pengerjaan pencucian.
  3. Harga beli bahan baku dibagi jumlah plastic takaran yang dihasilkan untuk mendapatkan biaya bahan baku per kilogram cucian.
  4. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan para karyawan.
Pembelanjaan Bahan Baku
  1. Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku terkontrol.
  2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku sudah pada kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.
Begitulah kira-kira gambaran umum tentang laundry kiloan, semoga informasi ini bisa menjadi rujukan anda untuk berbisnis laundry kiloan.

Standar Operational Procedur (SOP)

Prosedur operasional laundry  terdiri dari penerimaan order, pembuatan label, proses pencucian dan penyerahan order kepada pelanggan.
1.    Penerimaan order.  Dalam menerima order harus mengikuti langkah-langkah berikut :
a.    Order dari pelanggan langsung ditimbang dan dibuatkan nota penerimaan order.
b.    Jika baju kotor yang dibawa konsumen menggunakan kantong plastik, langsung diikat agar pakaian tidak tumpah.
c.    Setiap baju ditandai dengan alat yang disebut <i>tag gun</i> yang sudah di isi dengan <i>tag pin</i> dan kain keras.
d.    Gunakan spidol tahan air untuk menandai potongan kain keras (label) sesuai dengan nomor notanya. Jumlah label harus sesuai dengan jumlah baju setiap notanya.
e.    Tembakkan <i>tag gun</i> 2 kali ke setiap baju untuk menghindari putusnya tag pin akibat putaran mesin cuci.
2.    Pembuatan label.  Label adalah tanda untuk pakaian yang dicuci. Harus mempersiapkan skema supaya order yang dicuci tidak tertukar. Oleh karena itu dibuat label atau tanda untuk pakaian yang dicuci. Salah satu cara memberi label adalah dengan menggunakan alat yang disebut tag gun yang sudah diisi dengan tag pin dan kain keras. Tag gun berbentuk seperti pistol dengan ujung jarum. Tag pin adalah isi tag gun yang terbuat dari plastik sebesar lidi. Tag pin biasanya digunakan untuk label harga pada baju-baju baru.
3.    Proses pencucian.  Ada beberapa tahap pencucian yaitu tahap pengumpulan, pemilahan, pencucian, perendaman dalam pelembut dan pewangi pakaian, pengeringan, penyetrikaan dan pengepakan atau finishing.
a.    Tahap pengumpulan.  Order cucian tidak boleh tertukar satu sama lain. Pisahkan antara pakaian yang belum dicuci dengan yang sudah dicuci.
b.    Tahap pemilahan.  Kain yang berwarna putih sudah pasti harus dipisah dari kain yang berwarna untuk menghindari lunturnya pakaian berwarna ke pakaian putih.  Panduan pemilahan berdasarkan kategori berikut :
  • Berdasarkan jenis kotoran. Pakaian dengan tingkat kotoran yang tinggi (sangat kotor) harus dipisahkan karena memerlukan proses khusus agar mendapatkan hasil yang optimal. Sedangkan jenis dengan kotoran ringan dan sedang hanya diproses secara singkat.
  • Berdasarkan jenis kain (serat dan warna). Penyortiran berdasarkan jenis kain penting karena ada beberapa jenis kain yang sensitif, umumnya wol dan sutra. Penyucian dengan deterjen dan suhu rendah akan membantu jenis kain ini awet. Tingkat air yang tinggi selama penyucian juga mampu menghindarkan kerusakan kain jenis ini. Jenis kain tenun memerlukan tingkat air yang tinggi untuk menghindari kerusakan. Linen yang berwarna dipisahkan untuk menghindari kelunturan.
  • Berdasarkan proses (sesuai alat yang digunakan).  Untuk efisiensi, penyortiran berdasarkan pengeringan perlu dilakukan. Misalnya handuk dikeringkan dengan mesin pengering, sedangkan sprei, sarung bantal, serta taplak meja dikeringkan dengan setrika khusus (steamer).
c.    Tahap pencucian. Beberapa tehnik penyucian yang bisa dilakukan adalah :
  • Perendaman.  Jika kotoran pada pakaian masuk ke dalam kategori berat, bisa jadi perendaman dilakukan lebih dari satu kali. Sebab perendaman ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam air, selain untuk mendapatkan suhu yg pas sebelum dilakukan penyabunan. Perendaman biasanya dilakukan antara 3 – 5 menit. Perendaman pakaian bisa juga dilakukan dengan sabun atau deterjen. Namun perlakuan ini biasanya dilakukan pada pakaian untuk noda yang membandel.
  • Penyabunan.  Tahap ini merupakan tahap pencucian yang sebenarnya. Umumnya dilakukan selama 8 – 15 menit. Pembilasan awal dilakukan untuk menurunkan suhu dan kadar deterjen. Proses menghilangkan noda (bleaching) dilakukan selama 8 – 10 menit. Pembilasan dilakukan 2 atau 3 kali, bergantung kotoran yang masih menempel pada pakaian.
  • Pembersihan akhir.  Pembersihan akhir dilakukan untuk perawatan kain agar tidak cepat rusak atau warnanya cepat pudar. Lakukan pembersihan akhir ini dengan menggunakan air hangat selama 3 – 5 menit.
  • Pemerasan. Pemerasan dilakukan untuk mengurangi kadar air di pakaian sebelum akhirnya memasuki proses pengeringan. Biasanya tahapan ini memerlukan waktu antara 2 – 12 menit, bergantung jenis dan ketebalan kain.
Tips Mengenai Air
Air yang digunakan untuk mencuci terkadang bermasalah, misal keruh, bau, dan lain-lain. Beberapa alternatif solusi mengatasinya adalah sebagai berikut.
  • Jika tiba-tiba air yang digunakan keruh atau berbau sehingga meninggalkan noda di baju atau bau yang tidak hilang walaupun telah menggunakan pewangi pakaian, maka bisa membersihkan noda tersebut dengan cara membilas kembali pakaian yang dideteksi bernoda dengan air yang telah disaring.
  • Jika noda yang ditinggalkan di pakaian masih belum hilang juga, maka proses penyucian harus di ulang kembali sampai bahan tersebut bersih.
  • Jika masalah air terletak pada kesadahan air, maka solusinya adalah menambahkan jumlah deterjen dan kondisioner pada air sabun. Pada tahap pemutihan, gunakan cairan asam dan pelembut secara terpisah sehingga konsentrasi keasaman dapat meningkat. Kesadahan air yaitu sifat air yang menyebabkan pembentukan sisa yang tidak larut ketika pakaian disabuni. Sifat air semacam ini bisa mengakibatkan pengapuran (residu putih) pada pakaian, menurunkan efisiensi deterjen dan sabun, serta menyebabkan noda pada bahan. Selain itu warna pakaian berbahan linen bisa berubah pucat, menyumbat saluran pembilas dan saluran air, serta menurunkan efisiensi panas.
  • Jika air mengandung zat besi yang tinggi maka akan menyebabkan pakaian berwarna kekuning-kuningan dan akan sulit dihilangkan. Solusinya, harus mencari air dengan kadar zat besi rendah.
f.    Tahap pemberian pewangi dan pelembut pakaian.  Tahap perendaman ini biasanya bersatu dengan tahap pencucian. Jumlah pewangi dan pelembut pakaian yang dipakai umumnya adalah 30ml dicampurkan dengan 10 liter air. Jadi tidak berdasarkan jumlah kilogram cucian. Perendaman bisa dilakukan selama 10 – 15 menit.
g.    Tahap pengeringan. Tahap pengeringan pakaian dilakukan dengan menggunakan mesin pengering. Setelah kering, pakaian tersebut dapat langsung disetrika, lalu dikemas. Namun ada beberapa pakaian yang setelah dikeringkan dengan pengering masih harus dijemur atau diangin-anginkan. Perbedaan jenis pakaian membuat proses pengeringan menjadi berbeda-beda.
h.    Tahap penyetrikaan.  Sebelum akhirnya dilipat dan dibungkus, pakaian kering terlebih dahulu disetrika. Waktu yang digunakan untuk satu potong pakaian sekitar 2 – 3 menit. Pada saat penyetrikaan, karyawan bisa menyeleksi hasil cucian karena secara detil, noda yang masih tertinggal bisa segera dipisahkan. Untuk mempercepat penyetrikaan dan pakaian tidak kusut digunakan semprotan air. Pada beberapa laundry yang tidak menggunakan pewangi dan pelembut, air yang disemprotkan biasanya dicampur dengan pewangi dan pelembut.
i.    Tahap pengepakan atau finishing.  Pengepakan yang dimaksud disini adalah bagaimana supaya pengemasan hasil cucian saat dikembalikan kepada pelanggan dalam keadaan rapi. Untuk pengepakan sekitar 1 -3 menit saja. Pengepakan standar yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan plastik transparan dengan kapasitas maksimal 5 kg.  Setelah dikemas, hasil pengepakan tadi diletakkan pada rak. Bukti penomoran yang tertera pada kuitansi atau bukti pencucian bisa menjadi patokan, misalnya hari, tanggal, dan jam masuk.
4. Penyerahan order ke pelanggan. Usahakan semuanya dikerjakan tepat waktu. Penyerahan cucian kepada pelanggan bisa dikatakan sebagai finishing touch. Hal ini juga tidak kalah penting dengan tahap-tahap sebelumnya. Bahkan, jika terjadi keteledoran sedikit bisa membuat jasa laundry akan tidak dipercaya lagi oleh pelanggan. Karena pada tahap inilah kepuasan dan kenyamanan pelanggan akan tersempurnakan.

Tips penyerahan order cucian
  • Pastikan bahwa kondisi cucian sudah selesai, artinya kondisi produk yang di laundry sudah kembali siap pakai.
  • Setelah rapi, produk dicatat dalam nota keluar barang. Cek kembali antara nota masuk barang dengan nota keluar barang, jangan sampai ada yang tertinggal.
  • Pisahkan produk yang siap keluar atau siap diantar lengkap dengan notaya dalam satu rak khusus.
  • Pastikan tidak ada order yang tertukar.
  • Jangan lupa bersikap ramah dan menghadiahkan senyum manis untuk pelanggan lengkap dengan kata perpisahan “Kami tunggu kedatangan Anda kembali”. Karena kesan terakhir sama penting dengan kesan pertama.

Struktur Organisasi Dan Job Desk EXECUTIVE LAUNDRY


Job Description
  laundry manager

a.       merencanakan program kerja dan anggaran pada bagian laundry
b.       mengkoordinir pelaksanaan tugas di laundry
c.       mengawasi kerja langsung bawahannya
d.       bertanggung jawab atas pengeluaran untuk biaya operasional
e.       bertanggung jawab atas pencapaian target pendapatan laundry
f.        melatih dan memotivasi bawahannya
g.       membuat evaluasi bawahan secara rutin maupun setiap tahun
h.       menangani masalah atau keluhan tamu
i.        membuat laporan kepada general manager
j.        membina kerjasama dengan pimpinan dan bagian lain
ass. Laundry manager
a.       melaksanakan program kerja yang telah di tentukan bersama
b.       mengkoordinir pengawas dan bawahan
c.       memimpin dan membuat jadwal kerja pengawas
d.       mengontrol hasil kerja bawahan
e.       menggantikan peran laundry manager saat berhalangan
f.       membuat permintaan perbaikan, pembelian alat-alat bahan pencuci dan linen maupun perlengkapan operasional lainnya
g.      menyelesaikan masalah yang timbul sehubungan dengan bawahan atau cucian tamu
h.      membuat laporan atau evaluasi hasil kerja bawahan dan memeriksa pemakaian alat-alat dan bahan pencuci
i.        melatih bawahan agar terampil
Chef House Laundry
*      Menyiapkan pencucian, pemerasan, pengeringan dan pengepresan linen hotel, uniform pegawai, dengan mempergunakan mesin sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditetapkan
Guest Laundy Supervisor
*      Menerima dan menghitung pakaian tamu, yang akan dicuci di laundry, sesuai dengan daftar cucian yang disertakan kalau terjadi ketidak cocokan segera melapor kepada Chief Guest Laundry untuk ditangani lebih lanjut
House Laundy Supervisor
*      Menerima linen dan uniform staff serta menghitung jumlah masing-masing agar sesuai dengan yang tercatat didalam daftar cucian (laundry list)
Valet Supervisor
*      Meneliti dan mengelompokkan setiap order mengenai cucian tamu sesuai dengan lokasi, service, waktu dan tipe cucian demi kelancaran tugas kepuasan tamu
Checker Guest Laundry
*      Meneliti dan mengelompokkan cucian yang diambil dari kamar, sesuai dengan laundry list yang ada untuk diproses menurut prosedur dan ketentuan yang berlaku
Checker House Laundry
*      Meneliti dan mengelompokkan cucian hotel sesuai dengan jenisnya, tingkat kotoran serta bahan dan mengembalikan cucian yang telah diproses ke Housekeeping
Marker
*      Memberi tanda atau kode pada pakaian tamu hotel yang dicuci ke laundry, sehingga checker dengan mudah dapat mengumpulkan dan mengelompokkan cucian tamu dan terhindar terjadinya kekeliruan didalam mengembalikan cucian tamu
Valet Boy
*      Mengembalikan cucian dari kamar tamu yang akan dicuci di laundry dan mengantar ke kamar tamu menurut prosedur yang telah ditetapkan
Washer
*      Mencuci pakaian tamu, pakaian pegawai, lena hotel dan atau out side laundry engan mesin menurut standar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
Extracktor
*      Memeras pakaian, linen yang telah selesai dicuci dengan menggunakan alat pemeras khusus dan menyerahkan kebagian pengeringan setelah selesai diperas
Dry Cleaning Operator
*      Memproses pakaian-pakaian yang harus di dry cleaning menurut prosedur dan anggaran yang telah ditetapkan
Presser
*      Mengepres pakaian tamu dan pakaian pegawai menurut standar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
Mangler
*      Mengepres linen hotel dan atau out side linen sesuai dengan standar yang ditentukan dan melipat menurut prosedur yang telah ditetapkan

LAYANAN JASA EXECUTIVE LAUNDRY


JENIS CUSTOMER DARI EXECUTIVE LAUNDRY SBB:

1. Jasa Laundry Kiloan (perorangan/keluarga)

executive Laundry merupakan pelopor laundry kiloan di Makassar, sejak tahun 2014. Paket ini terdiri dari pelayan lengkap (cuci & setrika), Hanya cuci (tanpa diseterika), Hanya setrika dan Hanya megeringkan cucian.


2. Jasa Laundry Bulanan (perorangan/keluarga)

Paket ini merupakan paket yang lebih ekonomis, yang terbagi menjadi 3 jenis yaitu Pelayanan lengkap (cuci & seterika), Hanya cuci dan Hanya seterika, sistem pembayarannya dibayar pada akhir bulan


3. Jasa Pencucian Karpet & Bed Cover


4. Jasa Laundry Seragam untuk Perusahaan

Beberapa perusahaan membutuhkan tambahan persediaan seragam untuk karyawan kontrak, dengan cara mencuci ulang seragam karyawan yang dikembalikan karena sudah habis masa kontraknya. EXECUTIVE Laundry menyediakan jasa pencucian seragam layak pakai sekaligus melakukan perbaikan berupa penggantian resliting atau kancing yang lepas hingga 10 % dari jumlah barang




5. Jasa Laundry untuk Karyawan Perusahaan

Beberapa perusahaan memiliki karyawan training atau karyawan kontrak yang hanya menetap sementara di kota Makassar, dan menempatkannya di mess atau hotel.

EXECUTIVE Laundry melayani jasa laundry untuk para karyawan dengan harga yang lebih murah dibandingkan jika menggunakan jasa laundry hotel.




6. Dry Cleaning untuk Jas, Kebaya dll

EXECUTIVE Laundry menggunakan Steam dengan high pressure untuk melakukan proses dry cleaning Jas, kebaya dll


7. Jasa Laundry Hotel / SPA

Beberapa hotel / SPA mengalami kehabisan stock linen pada saat weekend/holiday karena regular laundry mereka mengalami penumpukan jumlah cucian sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan linen bersih dari hotel / SPA langganannya.

EXECUTIVE Laundry siap menerima order sebagai alternative untuk memecahkan masalah ini.